Apakah Sony A6000 masih relevan untuk Photobooth?

Tags: Coding

Apakah Sony A6000 masih relevan untuk Photobooth?

Dipublish pada Jul 30, 2025 | Ditulis oleh Abimanyu Darmawan

Sony A6000 Masih Relevan di jaman modern ini.

Ketika kamera mirrorless jadi bagian dari workflow aplikasi — dan bagaimana saya mengakali Sony A6000 agar jadi tulang punggung photobooth dengan kualitas tinggi.

Banyak kamera mirrorless seperti Sony A6000 yang secara teknis mumpuni, namun terbatas dari sisi dukungan software dan firmware untuk digunakan dalam sistem photobooth yang kompleks. Di sinilah cerita saya dimulai: mengubah Sony A6000 yang not-so-compatible menjadi alat utama photobooth yang bisa live preview dan capture dengan kualitas maksimal — tanpa mengandalkan third-party app yang tidak stabil dan mahal.

1. Liveview

Liveview adalah bagian krusial dari pengalaman photobooth modern. Pengguna harus bisa melihat dirinya sendiri saat bersiap berpose. Di banyak kamera, ini biasanya tricky — tetapi untungnya, Sony A6000 memungkinkan USB dan HDMI digunakan secara bersamaan.

Jadi saya gunakan USB untuk remote control dan HDMI untuk live feed. Lalu bagaimana cara saya ambil video feed dari HDMI? Dengan FFmpeg, tentu saja.

enter image description here

Dengan parameter ini, saya bisa mendapatkan video feed sebagai stream MJPEG langsung ke aplikasi, lalu diteruskan ke frontend via WebSocket atau stream API. Tidak ada delay signifikan, dan kualitas preview tetap halus.

2. Capture

Capture bukan sekadar mengambil frame dari video feed. Banyak photobooth lain hanya melakukan screenshot dari preview atau grab frame dari webcam, dan hasilnya tentu… kurang maksimal.

Saya ingin lebih dari itu. Saya ingin foto dengan kualitas asli dari sensor kamera, seperti kita mengambil foto dengan mode manual. Di sinilah Imaging Edge Remote dari Sony jadi alat bantu utama.

Workflow Capture:

  • Saya jalankan Imaging Edge Remote di background
  • Backend aplikasi (berbasis Express.js) menggunakan child_process untuk menjalankan perintah capture
  • Trigger dilakukan melalui shortcut (yang ditangani oleh AutoHotkey)
  • Gambar disimpan ke folder yang sudah dikontrol backend untuk diproses lebih lanjut (misal, layout, overlay, dsb)

Contoh integrasi AutoHotkey:

Send, ^{F10} ; Misalnya shortcut capture di Imaging Edge

Lalu di Express.js:

exec('"C:\\Program Files\\AutoHotkey\\v2\\AutoHotkey.exe" capture.ahk');

Dengan pendekatan ini, saya tetap dapat foto kualitas penuh, langsung dari kamera, tanpa harus membajak feed video.

Kesimpulan

Walaupun Sony A6000 bukanlah kamera yang "plug-and-play" untuk sistem photobooth, saya berhasil menjadikannya bagian penting dari workflow dengan kualitas tinggi, berkat kombinasi dari:

  • HDMI liveview + FFmpeg
  • Imaging Edge Remote + AutoHotkey
  • Integrasi backend untuk automation & file handling